Matahari Beristiwa’ Di Atas Ka’abah

Setelah terjadinya peristiwa beristiwanya matahari di atas ka’abah pada 28 Mei 2009 yang lalu, jam 5:16 ptg (waktu piawai Malaysia), sekali lagi diramalkan akan berlakunya peristiwa tersebut pada 16 Julai 2009, Jam 5:28 ptg (waktu piawai Malaysia).

Peristiwa Istiwa Ini merupakan satu peluang bagi menentukan arah kiblat bagi negara-negara disekitar tanah arab. Malaysia tidak terkecuali, kerana masih berada dalam waktu siang yang sama dengan Semenanjung Tanah Arab pada hari berlakunya istiwa tersebut.
Di mana dalam peristiwa ini, matahari benar-benar berada di atas ka’abah. Maknanya semasa peristiwa berkenaan berlaku, waktu zohor sedang menjelang di tanah suci Kota Makkah. Cara penentuan arah kiblat melalui peristiwa istiwa ini adalah seperti berikut.
matahari beristiwa di atas kaabah
Teknik Penentuan Arah Kiblat menggunakan Istiwa Utama :
  1. Tentukan lokasi masjid/mushalla/langgar atau rumah yang akan diluruskan arah kiblatnya.
  2. Sediakan tongkat lurus sepanjang 1 sampai 2 meter dan peralatan untuk memasangnya. Lebih bagus menggunakan benang berbandul agar tegak benar. Siapkan juga jam/arloji yang sudah dicocokkan / dikalibrasi waktunya secara tepat dengan radio/televisi/internet.
  3. Cari lokasi di samping Selatan atau di halaman depan masjid yang masih mendapatkan penyinaran matahari pada jam-jam tersebut serta memiliki permukaan tanah yang datar lalu pasang tongkat secara tegak dengan bantuan pelurus berupa tali dan bandul. Persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya istiwa utama agar tidak terburu-buru.
  4. Tunggu sampai saat istiwa utama terjadi amatilah bayangan matahari yang terjadi dan berilah tanda menggunakan spidol, benang kasur yang dipakukan, lakban, penggaris atau alat lain yang dapat membuat tanda lurus.
  5. Di Indonesia peristiwa Istiwa Utama terjadi pada sore hari sehingga arah bayangan menuju ke Timur. Sedangakan bayangan yang menuju ke arah Barat agak serong ke Utara merupakan arah kiblat yang tepat.
  6. Gunakan tali, susunan tegel lantai, atau pantulan sinar matahari menggunakan cermin untuk meluruskan arah kiblat ini ini ke dalam masjid / rumah dengan menyejajarkannya terhadap arah bayangan.
  7. Tidak hanya tongkat yang dapat digunakan untuk melihat bayangan. Menara, sisi selatan bangunan masjid, tiang listrik, tiang bendera atau benda-benda lain yang tegak. Atau dengan teknik lain misalnya bandul yang kita gantung menggunakan tali sepanjang beberapa meter maka bayangannya dapat kita gunakan untuk menentukan arah kiblat.
arah kiblat
Jadi, bagi saudara yang berminat untuk memastikan araha kiblat di kawasan saudara, bolehlah mencubanya pada 16 Julai nanti. Terima kasih kepada Ketua Jabatan Awam, Politeknik sebab memdedahkan info ini kepada pelajar PoliKK dalam kuliah maghrib tadi.
“Baitullah ( Ka’bah ) adalah kiblat bagi orang-orang di dalam Masjid Al-Haram dan Masjid Al-Haram adalah kiblat bagi orang-orang yang tinggal di Tanah Haram ( Makkah ) dan Makkah adalah qiblat bagi seluruh penduduk bumi, Timur dan Barat dari umatKu”
( Hadith Riwayat Al-Baihaqi )

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.